Rabu, 11 November 2020 Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kab. Blitar kedatangan tamu dari Kanwil Kemenag Prop. Jatim Bapak Kabid Drs. M. Syamsuri, M.Pd dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. Beliau tiba di madrasah pukul 12.50 WIB bersama Bapak Kabid Pendma Kab. Blitar Bapak Hamim Thohari M.A dan Pengawas Madrasah wilayah barat Bapak Bekti Surendro, M.Pd. disambut oleh civitas akademika MTsN 3 Blitar sebelum memasuki tempat acara.
Rangkaian acara tersebut diawali dengan pembukaan oleh Bapak Kepala MTsN 3
Blitar Lesus Nur Prianto Akh, S.Pd.I. Beliau menyampaikan harapan kepada Bapak
Kabid untuk melakukan pembinaan secara mental spiritual dan meningkatkan
kualitas maupun kuantitas madrasah. Selanjutnya harapan tersebut juga dibalas
oleh Bapak Kabid dalam sambutannya yaitu sebagai sesuatu yang membawa berkah
dan Beliau merasa bersyukur, senang, dan bangga bertemu civitas akademika dan
pertemuan ini menjadi silatul afkar sebagai sarana berpikir bersama kemudian harapannya menjadi silatul a’mal
untuk dilaksanakan demi madrasah yang baik, madrasah yang hebat dan
bermartabat.
“Saat ini pendidikan di Indonesia yang ideal adalah madrasah. Bentuk-bentuk
sistem pendidikan sudah tidak perlu dibahas lagi di madrasah karena sudah
terbiasa dengan berbagai macam bentuk
sistem seperti kegiatan full day, bahkan all day. Tidak
hanya itu madrasah juga sudah terbiasa dengan pendidikan karakter dan
pendidikan akhlak. Mengapa di Indonesia masih banyak koruptor kejahatan
seksual, kekerasan di sekolah? tetapi itu semua insyaAllah tidak ada di
madrasah. Pendidikan karakter ini yang harus kita pertahankan. Kalau indonesia
itu ingin “beres” dan sekolah aman maka jadikan semua sekolah menjadi madrasah”.
Kata Bapak Kabid.
“Beliau juga menyampaikan tentang tugas di Kementerian Agama sesuai dengan
motto kementerian yaitu Ikhlas Beramal bukan beramal seikhlasnya oleh karena
itu motto Ikhlas Beramal dipahami dalam 3 dimensi;
Pertama: memahami Ikhlas beramal dalam dimensi tugas artinya, melaksanakan
tugas dengan sungguh-sungguh dan kerja keras;
Kedua: dimensi ibadah artinya jadikan tugas itu sebagai nilai ibadah
seperti firman Allah dalam Al-Qur’an wamaa khalaqtul jinna wal insa illa
liya’buduun artinya Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk
ibadah;
Ketiga: dimensi amanah sesuai firman Allah inni jailun fil ardhi
kholifah artinya sesungguhnya Aku akan menjadikan kholifah di muka bumi. InsyaAllah
jika kita menjalankan 3 dimensi ini semua akan berjalan dengan baik”
Lebih lanjut Bapak Kabid menyampaikan bahwa “bicara pendidikan tidak akan
habis. Selesai satu, satu lagi tanggung jawab sesuai dengan ayat Al Quran inna ma’al usri
yusro artinya setelah kesulitan maka akan datang kemudahan, faidza faraghta
fanshob jika sudah selesai mengerjakan satu permasalahan maka bekerja
keraslah untuk permasalahan-permasalahan yang lain, wa ila rabbika farghab
dan hanya Kepada Tuhanmulah kamu berharap. Pendidikan itu dinamis maka selalu
berkembang, kemudian adanya pandemi covid yang berdampak pada kesehatan dan
ekonomi, juga berdampak pada pendidikan. Semua aktifitas dilakukan di rumah,
belajar di rumah, mengajar di rumah, bekerja di rumah. Maka dari itu guru dituntut
untuk melakukan adaptasi serta melakukan pelayanan maksimal dan berkualitias
dengan memanfaatkan IT. Dengan ini guru dibagi menjadi 3 jenis:
Pertama: guru mu’alim artinya guru yang mengajar saja sudah.
Kedua: guru mujtahid artinya guru yang sungguh-sungguh.
Ketiga: guru mujaddid artinya guru pembaharu yang melakukan inovasi
dan kreativitas dengan metode pembelajaran jarak jauh.
Maka bagaimana mengembangkan pendidikan? Boleh mengembangkan dan memajukan
pendidikan namun jangan tercabut dari akarnya. Madrasah terlahir dari
pesantren, pendidikan tertua di Indonesia adalah pesantren. Kemudian pesantren
mengembangkan lembaga pendidikan formal maka muncul madrasah. oleh karena itu
dalam mengembangkan pendidikan madrasah tidak boleh terlepas dari pesantren dan
sudah tercantum PMA no. 90 tentang penyelenggaraan madrasah yaitu madrasah adalah
sekolah berciri khas Islam. Perpaduan antara intelektualitas dan kecerdasan
spiritual ditambah dengan keterampilan menjadi lembaga pendidikan yang sempurna.
Sesuai dengan ajaran Rasulullah:
1 . Memanah artinya membidik pada
tujuan tertentu, harapannya agar anak didik fokus terhadap cita-cita yang ingin
dicapai;
2. Berenang artinya bagaikan mengarungi kehidupan, agar anak didik dapat
mengarungi kehidupan, hidup secara layak baik di dunia dan akhiratnya. Maka
kita ajari bagaimana anak memecahkan masalah, pembelajaran secara kritis,
kreatif, kolaboratif, komunikatif dibiasakan agar anak siap menghadapi dan
mencari solusinya.
3. Berkuda artinya dapat mengendalikan kuda, filosofinya adalah mengendalikan
nafsu. agar anak didik dapat maju karena memiliki nafsu dan bagaimana
mengendalikan nafsu.
Guru memiliki tempat yang strategis dalam mencetak generasi masa depan dan
mencetak generasi milenial”. Kata beliau Bapak Kabid dalam pemaparannya.
Selain itu beliau juga menceritakan pengalamannya saat menjadi guru selama
20 tahun sebelum menjabat menjadi Kabid Pendma Prop. Jatim. Sesuai dengan
pemaparan di atas, bahwa guru harus memiliki kreativitas, guru harus memiliki
inovasi dan metode-metode yang baru sesuai dengan tantangan zaman.
Terakhir, rangkaian acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Bekti
Surendro, M.Pd. setelah semua acara selesai tidak lupa civitas akademika untuk
foto bersama sebagai dokumentasi dan publikasi madrasah.
Silahkan lihat live streaming lewat:
link: https://youtu.be/G5yEhhFcw6Y
https://youtu.be/p7ZjfHzeBmc
atau lihat dokumentasinya melalui:
1. Fb: Mtsnlangkapanblitar
2. Instagram: @mtsn3blitar
3. Youtube: Matsanega Blitar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar